De Rossi memang pemuda asli Roma. Dia lahir di sana pada 24 Juli 1983. Di Roma juga, De Rossi membangun karier sepakbolanya. Dia menimba ilmu di akademi Roma sebelum naik ke tim senior pada tahun 2001.
Sejak saat itu, posisi De Rossi di tim inti Giallorossi nyaris tak tergantikan. Kondisi itu mulai berubah pada musim ini, saat Zdenek Zeman kembali ke kursi pelatih, di mana De Rossi mulai akrab dengan bangku cadangan.
Zeman yang mengandalkan formasi 4-3-3 tak menempatkan De Rossi di posisi terbaiknya, seorang gelandang tengah. De Rossi dia pasang agak melebar.
Situasi tersebut dikabarkan membuat De Rossi tidak betah dan berniat hengkang. Tapi, si pemain membantahnya dan menegaskan komitmennya kepada klub tercinta.
"Saya lahir di Roma. Bagi saya, merupakan hal yang normal bermain di sini. Saya tak pernah mencoba, atau benar-benar ingin, untuk bermain di luar atau tim lain," aku De Rossi kepada New York Times.
"Bagi saya, Roma mengagumkan, luar biasa. Saya pertama datang ke pusat latihan saat saya masih berusia 12 tahun. Inilah rumah saya," tambahnya.
"Presiden James Pallotta mengatakan bahwa saya tidak akan dijual. Saya ulangi lagi, saya masih mencintai kota ini dan klub. Segala yang saya cintai ada di sini. Akan sangat sulit bagi saya kalau saya harus mengubahnya," jelas De Rossi.
"Kalau ada klub yang menginginkan saya, manajer saya akan berbicara dengan mereka. Saya hidup untuk klub ini. Kisah saya adalah saya hidup untuk klub dan, bagi saya, hengkang akan jadi sebuah drama, sebuah drama besar. Saya ingin tetap di sini," tegasnya.
Artikel 
0 Comments